Butiran kristal yang berasal dari air mata Tina Agustin (17), gadis asal Sumedang, akan diserahkan ke Badan Geologi Bandung. Hal tersebut untuk mengetahui jenis dari kristal atau butiran yang keluar dari air mata Tina.
"Untuk memperoleh data dari mana air mata batu dan jenis batu apa, kita butuh hasil pemeriksaan laboratorium sekitar dua hari lagi. Sampel batunya dikirim ke Badan Geologi," kata Komite Medik Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo, dokter Hikmat Wangsaatmadja, Kamis (31/5/2012).
Hikmat mengatakan, penyerahan itu dilakukan karena pihak RSM Cicendo tidak menemukan kelainan dari hasil air mata Tina yang mirip kristal. “Air mata itu sendiri bermacam bentuk dan warna,” ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan subjektif berdasarkan pengakuan pasien, Tina mengeluarkan batu berwarna-warni seperti kristal sejak September 2011. Berdasarkan hasil pemeriksaan tahap awal, tim medis menyatakan secara umum kondisi kesehatan Tina normal tanpa kelainan.
"Secara objektif dengan pemeriksaan medis secara keseluruhan masih memperoleh hasil yang baik. Dokter ahli penyakit dalam menyatakan tidak ada kelainan, mata dalam keadaan normal, penglihatan baik," jelasnya.
Untuk memperoleh data soal sumber air mata kristal dan jenisnya, tim medis mengambil setidaknya tiga butir air mata mirip kristal dan urine. "Observasi lanjut hanya butuh waktu dua hari," pungkasnya.
Hingga 23 Mei 2012 lalu, Tina mengaku telah mengeluarkan sekitar 126 butir air mata kristal dari matanya. Bahkan sebelum datang ke RSM Cicendo untuk diperiksa, Tina pun mengaku mengeluarkan sedikitnya tujuh buah kristal dari matanya.